Kamis, 21 Mei 2009

Indahnya Tantangan

Sebagai ilustrasi saya akan memberikan sebuah permasalahan. Seandainya kita adalah nelayan kemudian ada pengusaha pengalengan ikan yang memberikan tawaran menarik kepada kita. Kita akan diberikan kapal besar untuk berlabuh berbulan-bulan dan hasil tangkapan yang kita peroleh akan dibeli oleh pengusaha tersebut dengan harga yang tinggi. Tapi pengusaha tersebut menginginkan hasil tangkapan dalam jumlah besar dengan keadaan segar pada saat diterima oleh sang pengusaha. Jika tidak bisa kapal akan diminta kembali. Apa yang harus kita lakukan? Menolak? Tentu sangat sayang. Jika kita ambil kesempatan ini kemudian apa yang kita lakukan?

Baik, kita berlabuh kemudian ikan hasil tangkapan kita masukkan kedalam freezer. Apa yang terjadi? Jika kita melakukan itu ternyata pengalaman membuktikan ikan yang di freezer selam satu hari saja rasanya sudah lain dari ikan yang benar-benar segar.

Apakah kita akan meletakkan ikan itu kedalam jaring kemudian jaring itu tetap ditempatkan di laut dan diseret? Ini akan mengundang ikan hiu untuk memakannya. Jaring cepat rusak karena ditarik dengan tekanan didalam yang besar.

Apalagi? Dibuatkan kolam diatas kapal? Kemudian diisi air dan ikan dimasukkan kedalamnya. Ide bagus. Tapi ternyata fakta membuktikan ikan yang diletakkan dikolam dalam kapal agak lama (kira-kira satu bulan) 80% ikan yang ada di dalamnya mati. Luar biasa, bagaimana bisa memenuhi target yang diinginkan pengusaha.

Bagaimana sebenarnya cara yang paling efektif. Memang ikan dimasukkan ke kolam adalah cara yang baik dibanding dengan cara yang lain. Tapi bagaimana mengantisipasi kematian yang demikian besar itu? Ternyata jawabannya adalah dalam kolam tersebut harus diberi ikan hiu kecil. Dari pengalaman didapatkan malah sebagian besar dari ikan hidup. Apa sebab, kenapa harus diberi hiu?

Keberadaan hiu kecil dalam kolam memberikan situasi seperti pada lingkungan laut. Ikan hiu sebagai pemantik terjadi keseimbangan proses makan dimakan antar komponen yang ada didalamnya. Sangat berbeda ketika ikan langsung mengalami suatu keadaan yang berbeda dengan yang ditemui dilaut. Selain itu mahluk hidup apapun tidak bisa hidup ketika tanpa ’ancaman’ tanpa tekanan sama sekali. Tidak akan ada motivasi yang memaksa untuk melakukan dan berbuat sesuatu.

Sesungguhnya segala sesuatu jika dikerjakan tanpa adanya tantangan maka akan menjadikan ‘mandul’, stagnan, tidak dinamis, bahkan mati. Sepeti contoh ikan pada kolam dalam kapal. Jika tidak ada hiu yang ‘ngoprak-oprak’ (menyerang) maka motivasi hidup ikan menjadi tidak ada. Tidak ada yang perlu dilakukan oleh ikan-ikan tersebut. Lain halnya ketika ada tantangan, mereka akan memberikan perlawanan untuk mempertahankan hidupnya.

Seperti halnya pada manusia, meski tidak sampai menyebabkan kematian, tantangan akan menjadikan seseorang lebih hidup, dinamis karena ada yang dijadikan saingan. Tidak menarik ketika menjadi pemain dan pemenang tunggal. Tidak ada lawan sama sekali. Diadakan lomba lari karena ada saingan. Jika tidak ada saingan tidak ada yang disebut juara.

Kita juga akan mengetahui kapasitas seperti apakah kita, kualitas seperti apakah karya kita. Semakin banyak saingan, semakin berat tantangan harusnya dijadikan motivasi lebih untuk melakukan yang terbaik. Membuktikan diri sebagai bukan sekedar baik tapi yang terbaik.

Berkait dengan tantangan, saya ingat perkataan menarik, bahwasanya semakin berat tantangan maka akan semakin besar manfaat yang akan bisa dirasakan.

Perlu perjuangan memang untuk menaklukkan tantangan, tapi maknailah itu sebagai sukses (sukses dalam proses) jika kita menikmati proses, maka kita akan berproses dengan sebaik-baiknya disamping kita juga menginginkan hasil yang terbaik.

Maka berbahagialah jika tantangan yang Anda hadapi saat ini berat….., Jika berhasil mengatasinya kesuksesan yang Anda raih akan luar biasa.

Berbahagialah jika malam semakin larut. Itu pertanda pagi akan segera datang.