Senin, 18 Agustus 2008

sahabat

kata orang
sahabat itu saudara kita bahkan malah melebihi dari keluarga kita, karena dia bisa dipercaya, karena dia selalu ada saat dibutuhkan, karena dia bisa menyenangkan kita dan menenangkan hati kita disaat kita berduka

kata orang
sahabat itu hanya temen main biasa aja, gak ada yang istimewa di dirinya, yah seru aja banyak temen...

kata orang
sahabat itu tidak bisa dipercaya, dia telah menghianati saya, dia selalu merebut apa yang saya punya, so mana ada sahabat sejati....

nah, sekarang...
apakah arti SAHABAT bagi temen-temen?
pentingkah dia didalam kehidupan temen2?

harapan itu msh ada

Hari demi hari kian tak jelas bangsa ini, kita sama tahu bahwa semakin banyak waktu yang kita lewati semakin menjadikan luka Negara ini semakin terkuak. Kita masih pada ingan beberapa hari yang lalu kita tahu wakil-wakil kita dibawa ketempat yang bukan tempat bagi seorang wakil ratyat. Benarkah Negara ini seterusnya akan diwakili oleh orang-orang yang seperti itu.

Saatnya yang muda memimpin bangsa ini, tapi kapan yang muda diberi kesempatan, atau kapan yang muda bisa tampil kedepan menyelamatkan bangsa ini dari tangan penghianat-penghianat rakyat. Ayo berjuang saatnya revolusi kepemimpinan di negeri ini.

Bangkitlah pemuda-pemudi Indonesia!!!!!!!!!!
Aku sudah bilang aku mencintai kamu
Aku sudah bilang aku menyayangi kamu
Terserah kamu mau percaya atau tidak

Sebait puisi pemaksaan yang sering dilantunkan oleh orang-orang yang diatas sana.
Maka apa yang sering kita lihat selanjutnya, karena orang disekitar kita adalah banyak preman yang bermain untuk semua kepentingan masing-masing. Yaitu berupa keinginan untuk memperoleh banyak keuntungan dengan orang-orang yang dibelanya dengan mati-matian hanya untuk sebuah kursi yang mendorongnya ke neraka. Rakyat hanya dijadikan alat sekaligus korban dari kebiadaban orang-orang beruang yang ingin menancapkan siung kekuatannya dalam Negara yang kompleks ini. Mereka ingin menguasai Negara ini dan tidak memberikan hak rakyat untuk menikmati enaknya hidup di negara yang katanya merdeka.


Bangsa yang sangat kaya dan luas ini haruslah benar-benar ditangani oleh orang-orang yang benar mengerti masalah dan solusi dari permasalahan itu. Kita ketahui jarak utara dan selatan mencapai 1.888 km, dan barat dan timur mencapai 5.110 km wilayah yang sangat luas. Jarak ini jika kita proyeksikan dengan peta Eropa, maka jarak timur-barat tersebut sama dengan jarak dari London(Inggris) ke Angkara (Turki). Bila diproyeksikan dengan peta Amerika maka jarak barat-timur tersebut sama dengan jarak dari pantai Timur-Barat Amerika Serikat, dengan demikian dapat dimaklumi betapa besar dan luas wilayah Negara ini.


Disini negeri kami beraneka ragam tanaman, samuderanya kaya raya tanah subur dan luas. Kita tahu negri ini surganya didunia, tapi mengapa rakyat kelaparan, anak perut buncit gak peranah makan makanan yang bergizi. Namun apa yang terjadi diatas sana, para wakil kita gak pernah merasakan laparnya perut, malahan perut mereka melembung karena kekenyangan.


Saatnya perubahan, dan saat-saat itu kian dekat, bau harum perubahan kini telah mulai tercium aromanya. Bintang kini telah tersenyum, kegelapan asap tebal mulai sirna. Semangatlah wahai para pemuda. Semangat!!!

Rabu, 13 Agustus 2008

pedang pujian

Sungguh, berhati-hatilah terhadap segala pujian atau sanjungan. Terlebih lagi jika pujian itu diucapkan di depan banyak orang. Di balik pujian itu, tersembunyi sebilah pedang yang bisa memenggal leher orang yang gemar dipuji.

Dalam kitab Al-Arba'in fi Ushul ad-Dien, Iman Ghazali meriwayatkan bahwa sekali waktu seseorang memuji sahabatnya di depan Rasulullah Muhammad SAW. Saat itu beliau bersabda, ''Celaka kamu. Kamu telah memotong leher sahabatmu.''

Ghazali mengungkapkan ada beberapa penyakit hati yang merupakan cerminan akhlak tercela, baik bagi orang yang memuji mau pun yang dipuji. Penyakit hati yang diidap orang yang suka memuji orang lain--menurut Ghazali, biasa terjadi di kalangan penguasa, orang-orang yang punya kedudukan atau kekayaan-- adalah dusta, lancang (suka menjilat), dan munafik.

Orang yang bangga atau suka dipuji-puji mudah sekali terkena penyakit hati; sombong, congkak, riya', dan membanggakan diri sendiri. Di samping dikutuk Allah--karena mengidap sifat-sifat setan--sesungguhnya mereka termasuk orang yang dungu. Sudah sombong, riya', dan membanggakan diri, mau pula membiarkan lehernya dipotong orang lain.

Begitu buruk dan seriusnya akibat penyakit hati yang disebabkan oleh pujian, sampai-sampai dalam kitab Al-Arba'in fi Ushul ad-Dien Ghazali mengutip peringatan Rasulullah, ''Jika seseorang berjalan kepada orang lain membawa sebilah pisau tajam, maka itu lebih baik daripada dia memuji seseorang di depan hidung orang tersebut.'' Dalam ungkapan sehari-hari, sabda Nabi itu bisa diterjemahkan, ''Lebih baik kau ancam aku dengan pisau daripada kau bunuh aku dengan pujianmu.''

Pujian seseorang kepada orang lain biasanya disampaikan dengan kata-kata manis disertai pamrih tertentu. Pamrih inilah- -umumnya berkonotasi negatif--yang sesungguhnya yang amat berbahaya. Ia bagai racun mematikan yang berlapis madu. Ghazali menyebut orang yang suka memuji, memiliki sifat ''munafik''; tampak manis di lapisan luarnya, tapi mematikan di bagian dalamnya.

Terhadap orang seperti itu, Ghazali mengutip pernyataan keras Rasulullah, ''Taburkanlah tanah ke wajah para pemuji.'' Cara lain, berdoa kepada Allah seperti dilakukan Sayidina Ali RA ketika dipuji seseorang, ''Ya Allah, ampunilah aku atas apa yang dia tidak ketahui dan jangan Engkau siksa aku atas apa yang mereka katakan, serta jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka kira.''

Pujian sesungguhnya ungkapan yang agung dan tidak bisa dikotori oleh hal-hal buruk yang hanya layak ditujukan kepada Dzat Yang Mahaagung. Semua ayat tentang pujian dalam Alquran semata-mata hanya ditujukan untuk Allah SWT. Karena sesungguhnya, manusia terlalu kerdil dan tidak memiliki derajat untuk dipuji. Wallahu a'lam bish-shawab.

kekuatan ikhlas

Ikhlas adalah melakukan amal, baik perkataan maupun perbuatan ditujukan untuk Allah semata. Alquran menyuruh kita ikhlas (QS Yunus [10]: 105). Rasul SAW mengingatkan, ''Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.'' (HR Abu Dawud dan Nasa'i). Imam Ali RA juga berkata, ''Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.''

Kendati bersimbah peluh, berkuah keringat, menghabiskan tenaga, menguras pikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Allah. Maka, sungguh rugi orang yang bertempur, mempertaruhkan nyawa dengan niat ingin disebut pahlawan, atau orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan.

Seorang sufi menuturkan, ''Ikhlas berarti engkau tidak memanggil siapa pun selain Allah SWT. Untuk menjadi saksi atas perbuatanmu.'' Ikhlas menjadi benar-benar teramat penting yang akan membuat hidup ini menjadi indah, ringan, dan bermakna.

Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen, merdeka, tidak dibelenggu pengharapan akan pujian. Hati menjadi tenang karena ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk. Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya, caci maki. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidup, karena ia banyak berharap pada makhluk yang lemah, ia mengikatkan diri pada tali yang rapuh.

Jabatan tak kan membuat terpesona hati orang yang ikhlas. Ia tidak ujub dengan jabatan setinggi langit, dan tidak minder dengan jabatan yang rendah. Dalam benaknya Allah menilai bukan dari jabatan, tapi tanggung jawab terhadap amanah dari jabatannya itu. Ia sangat yakin akan janji dan jaminan Allah yang Mahakaya.

Justru imbalan manusia tiada apa-apanya dibanding imbalan Allah SWT. Sungguh tak ada risau, tak khawatir ditipu, dikhianati, bila dekat dengan seorang hamba yang ikhlas. Justru sebaliknya, orang akan merasa nyaman karena sikap dan tutur katanya menghargai dan menyejukkan, penuh manfaat, karena orang yang ikhlas perhatiannya fokus memberi yang terbaik untuk Allah yang selalu menatapnya. Imbasnya akan memberi kebaikan pada orang yang berada di kanan-kirinya. Dan Allah beri penghargaan pada mereka (QS An-Nisa [4]: 146). Subhanallah, adakah yang lebih berharga dari pemberian Allah? Maka, nikmat Tuhan manakah yang kita dustakan?